Pada pertengahan tahun 2019 beberapa pengrajin fiberglass yang berada di sekitar Tambun Utara dan sekitarnya saling bertukar pikiran yang ada akhirnya memunculkan ide untuk pembentukan sentra industri fiberglass. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi untuk kemajuan bangsa ini salah satunya dengan penguatan ekonomi rakyat, para IKM fiberglass memiliki visi ke depan yakni pembentukan sentra industri fiberglass dalam skala nasional. Mengingat potensi wilayah Bekasi yang merupakan salah satu pusat industri di Indonesia, hal ini juga menjadi salah satu faktor pendorong layaknya pembangunan sentra industri kecil dan menengah fiberglass nasional di sekitar Bekasi.
Ada sebuah gagasan yang sangat menarik dimana dengan adanya pemerintah melirik industri fiberglass dan turunan komposit lainnya ini, yang khususnya menyentuh para pengrajin kecil kelas IKM, akan dapat mendongkrak para IKM dengan tujuan naik kelas usaha. Ide besarnya adalah dengan melakukan pengelompokan di salah satu tempat. Dibuatkan mall khusus untuk para pengrajin fiberglass dengan berbagai macam hasil produksinya masing-masing. Dengan adanya pengelompokan usaha tersebut maka pemerintah dapat dengan mudah menunjukkan pada industri besar yang ada bahwa mereka memiliki salah satu aset nasional yang berharga yaitu para pengrajin fiberglass yang dapat mendukung industri untuk lebih efisien dan efektif dalam supalai faktor produksinya. Memangkas biaya broker yang dalam jangkan panjang membuat industri ini semakin efisien.

Event yang di gadang-gadang dapat meningkakan pendapatan pajak daerah salah satunya adalah dengan melakukan link and match diantara industri. Pemerintah dengan programnya dalam penyerapan APBD salah satunya adalah melakukan upaya untuk membantu para pelaku IKM agak produknya laku di pasaran. Dengan demikian pemerintah pun akan mendapatkan bagian hasil dari penerimaan pajak yang nantinya disetorkan melalui kantor pajak. Misalnya pemerintah daerah Kabupaten Bekasi mengadakan pameran besar-besaran mengenai industri fiberglass nasional dengan mengundang para pelaku industri di sekitar Bekasi dan pulau jawa secara umum saja, dengan modal Rp500 juta misalkan, diperkirakan akan terjadi kontrak berulang tiap bulan berkisar antara 10M – 20M yang pastinya PPN sebesar 10% akan diterima oleh pemerintah daerah tersebut.
Itu baru satu ide dari sekian banyak ide pemberdayaan yang bisa dilakukan oleh komunitas fiberglass. Sekarang saatnya membuat formulasi bagaimana semua stakeholders dalam perekonomian ini menerima benefit dari adanya kegiatan usaha. Apakah itu bagi pemilik usaha, karyawan, masyarakat secara umum, sampai dengan pemerintah. Pemerintah seharusnya tidak perlu risih jika ada masukan yang berharga dari arus bawah terkait dengan pembangunan ekonomi di sekitar melalui pengembangan di salah satu industri yang digeluti oleh masyarakat. Justru dengan masukan dari hasil kerja konkret masyarakat arus bawah menjadi bandul pendorong yang kuat untuk pemerintah dapat menjalankan aspirasi masyarakat dan membantu memberikan solusi ide mengenai pemberdayaan demi pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.